1 Soerjono Soekanto. Pengertian sosiologi menurut Soerjono Soekanto, adalah ilmu yang memusatkan pada perhatian dari segi kemasyarakatan. Dan sifatnya lebih umum yang bertujuan mendapatkan pola-pola umum yang ada pada kehidupan masyarakat. Pengertian Puisi Adalah: Ciri ciri, Unsur dan Jenis Menurut Beberapa Ahli. 2.
Disampingitu, Soerjono Soekanto mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan kemasyarakatan. (Baca juga: Berkenalan dengan Cabang-cabang Biologi)
PengertianSosiologi Menurut Para Ahli. Sosiologi berasal dari kata Latin socius, dan kata Yunani yaitu logos. Socius berarti kawan atau teman, dan logos berarti pengetahuan. Dengan demikian, sosiologi berarti pengetahuan tentang perkawanan atau pertemanan. Baca juga: Hubungan masyarakat dengan lingkungannya.
Bolacom, Jakarta - Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi manusia dalam masyarakat. Itulah mengapa sosiologi disebut sebagai bagian dari ilmu sosial. Secara etimologis, sosiologi berasal dari dua kata latin, yaitu 'socius', artinya berteman, rekan, dan 'logos' yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah, sosiologi artinya ilmu tentang berteman atau ilmu tentang bermasyarakat. Sementara
Hakikatsosiologi sebagai ilmu pengetahuan sebagai berikut.[2] Sosiologi adalah ilmu sosial karena yang dipelajari adalah gejala-gejala kemasyarakatan. Sosiologi termasuk disiplin ilmu normatif, bukan merupakan disiplin ilmu kategori yang membatasi diri pada kejadian saat ini dan bukan apa yang terjadi atau seharusnya terjadi.
Vay Nhanh Fast Money. Ilmu sosiologi merupakan ilmu kemasyarakatan yang mempelajari segala gejala dan fenomena yang ada dalam kehidupan masyarakat yang berasal dari hubungan timbal balik masyarakat itu sendiri. Dalam ilmu sosiologi bisa disebut sebagai ilmu sosial memiliki banyak cabang ilmu pengetahuan salah satunya adalah sosiologi Keluarga. Dalam ilmu sosiologi banyak tokoh yang mengemukakan pengertpian sosiologi dan keluarga seperti Duvall dan Logan mengemukakan bahwa keluarga adalah ekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, memepertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosiaonal, serta sosial dari tiap anggota keluarga. Sementara sosiologi menurut Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial. Dan juga beberapa tokoh lain seperti Emile Dhurheim, Max Webber yang banyak mengemukakan pendapatnya tentang ilmu sosiologi, dan juga Barwoko dan Suryanto yang mengemukakan tentang pengertian keluarga. Namun secara spesifik beberapa tokoh yang mengemukakan tentang sosiologi keluarga yaitu sebagai berikut Salvicon dan Celis, sosiologi keluarga adalah studi pengetahuan yang fokus pada kajian interaksi keluarga dalam perannya masing-masing, sehingga menimbulkan konsekuensi untuk mempertahankan kebudayaan melalui lembaga terkecil dalam masyarakat yaitu keluarga. Duval, sosiologi keluarga ialah ilmu pengethuan yang mengulas tentang aspek dan steep by steep dalam kehidupan keluarga, yaitu dari fase pacaran menjalin hubungan dan pemilihan jodoh, pembentukan keluarga menikah sampai memberikan fungsi keluarga secara menyeluruh dalam perubahan sosial di masyarakat. Sigmund Freud, Sosiologi keluarga adalah ilmu yang mempelajari tentang terbentuknya keluarga karena adanya perkawinan pria dan wanita yang secara sah di mata hukum agama serta negara memlakukan peranannya untuk pembentukan generasi dengan perkawainan. Dengan melihat penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa sosiologi keluarga berkaitan erat dengan ilmu yang mempelajari pembentukan keluarga dalam kaitannya dengan gejala sosial kemasyarakatan
- Sosiologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang masyarakat. Secara bahasa atau etimologi, asal kata sosiologi adalah diambil dari bahasa Latin socius yakni teman, dan logos yang diterjemahkan sebagai ilmu. Jika diambil dari pendapat Auguste Comte, Bapak Sosiologi yang pertama kali memakai istilah sosiologi’, sosiologi dapat diartikan sebagai ilmu kemasyarakatan umum yang menjadi hasil terakhir perkembangan ilmu juga didasarkan pada kemajuan-kemajuan yang sudah dicapai ilmu pengetahuan yang dibentuk berdasarkan observasi dan hasilnya disusun secara ilmiah. Ilmu ini menjadi ilmu yang mandiri sejak abad ke-19 pertengahan. Fungsi dan peran sosiologi Masyarakat hidup secara berkelompok dan saling interaksi, dan mengalami perkembangan sebagai makhluk berakal dan berbudaya. Sehingga, kehidupan dalam masyarakat tidak statis tetap melainkan dinamis. Di Indonesia, kondisi masyarakatnya sangat unik karena ada satu sisi yang sudah sangat modern dan mengenal teknologi maju, sementara di sisi lain ada yang masih sangat terbelakang dan tidak kenal teknologi. Dari sisi geografis, ada masyarakat yang hidup di kota besar dengan segala kemudahan, sementara ada juga yang hidup terpencil di pelosok. Dari segi mata pencaharian, masyarakat ada yang bekerja dalam industri dan ada juga yang bertani. Segala perbedaan tersebut tentu berpengaruh pada identitas budaya masing-masing. Jika terjadi proses perubahan budaya yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat, maka akan terjadi masalah sosial. Masalah sosial adalah adanya ketidaksesuaian unsur yang ada dalam masyarakat. Misalnya kemiskinan miskin ilmu, miskin pekerjaan, miskin keterampilan, dll, kejahatan, perilaku menyimpang, masalah kependudukan, pelanggaran nilai dan norma, dst. Sosiologi bermanfaat untuk memberikan bantuan pada masyarakat guna memecahkan masalah sosial sebagai metode represif dan preventif. Dengan begitu maka proses pembangunan suatu negara bisa berlanjut dengan memberikan kesejahteraan pada seluruh lapisan masyarakat. Peran Sosiolog Merujuk laman Repository Kemdikbud, ilmu sosiologi yang dipergunakan oleh para sosiolog berperan penting bagi pembangunan masyarakat utamanya di wilayah yang sedang berkembang. Berikut ini beberapa fungsi dan perannya. Sosiolog sebagai ahli riset Sosiolog dapat melakukan pengumpulan dan penggunaan data kehidupan sosial yang berlangsung di masyarakat untuk diolah menjadi karya ilmiah. Hasil dari karya ilmiah tersebut dapat dipakai untuk pengambilan keputusan guna memecahkan masalah di dalam masyarakat. Sosiolog sebagai konsultan kebijakan Dalam mengambil kebijakan, pemerintah atau pemimpin perusahaan membutuhkan analisa dan konsultasi dari seorang sosiolog. Prediksi yang dilakukan oleh seorang sosiolog dapat membantu pemimpin perusahaan atau kepala daerah memperkirakan apa pengaruh dari kebijakan mereka terhadap masyarakat. Dampaknya, kebijakan tersebut bisa menghasilkan pengaruh yang diinginkan. Sosiolog sebagai praktisi Saran-saran yang diberikan oleh seorang sosiolog dalam penyelesaian berbagai masalah hubungan masyarakat, hubungan karyawan, masalah moral dan lainnya, diharapkan lebih tepat sasaran. Karena itu sosiolog kadang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan masyarakat luas. Seorang sosiolog bekerja dengan ilmu terapan yang memperhatikan nilai-nilai budaya dan karakter suatu masyarakat. Sosiolog sebagai guru dan pendidik Salah satu kegiatan yang dapat digeluti oleh seorang sosiolog adalah mengajar. Perannya adalah mengajarkan dan mengembangkan sosiologi sebagai ilmu di berbagai bidang dengan memberi contoh yang ada dalam juga Pengertian Sosiologi Menurut Max Weber Pengertian Sosiologi Pendidikan Fungsi, Tujuan dan Ciri-Cirinya Apa Itu Positivisme, Sebuah Teori Sosiologi Auguste Comte Baca juga artikel terkait atau tulisan menarik lainnya Cicik Novita - Pendidikan Kontributor Cicik NovitaPenulis Cicik NovitaEditor Nur Hidayah Perwitasari
Sebagai bagian dari ilmu sosial, objek sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari hubungan antarmanusia dan proses yang timbul akibat dari hubungan tersebut. Objek sosiologi terbagi menjadi dua macam, yaitu objek material dan objek formal. A. Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial manusia dan gejala serta proses hubungan antarmanusia yang memengaruhi hubungan sosial dalam kesatuan hidup manusia. B. Objek formal sosiologi adalah proses yang lahir dari hubungan manusia sebagai anggota masyarakat yang ditekankan pada pemahaman bahwa manusia adalah makhluk sosial. Dalam arti lain, objek kajian Sosiologi berfokus pada aktor sosial, yaitu masyarakat itu sendiri. OBJEK PENELITIAN SOSIOLOGI MENURUT AHLI Berikut adalah beberapa objek kajian sosiologi menurut para ahli A. Karl Marx Marx menganggap perbedaan kelas sosial sebagai basis konflik dan eksploitasi dalam hubungan sosial. Objek kajian sosiologi menurut Marx adalah konflik kepentingan antar kelas yang diekspresikan dalam perjuangan kelas antara buruh dan majikan, pekerja dan pemilik modal, borjuis dan proletar. B. Emile Durkheim Durkheim menegaskan bahwa studi sosiologi adalah fakta dan realitas sosial. Fakta sosial dipelajari melalui kegiatan penelitian dan realitas sosial merupakan kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakat. C. Max Weber Weber berpendapat bahwa pokok pembicaraan sosiologi adalah tindakan sosial. Tindakan berorientasi pada orang lain yang termasuk dalam tindakan sosial. Ini berarti bahwa sosiologi mempelajari interaksi manusia satu dengan manusia lainnya. D. Pitirim Sorokin Sosiolog dari Amerika, Pitirim Sorokin, mengemukakan pendapatnya mengenai sosiologi itu sendiri. Menurutnya, pokok kajian sosiologi adalah Hubungan timbal balik antara berbagai gejala sosial. Misalnya, hubungan antara kemiskinan dan kriminalitas. Ciri ciri umum gejala sosial. Misalnya, dengan membedah lebih lanjut fenomena kemiskinan itu sendiri. Bagaimana ia dirasakan oleh penduduk, bagaimana ia bentuknya di wilayah A atau wilayah B Hubungan timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial. Misalnya adalah, meneliti pengaruh dari bencana alam terhadap masyarakat tertentu atau meneliti dampak dari pengaruh perubahan iklim dengan adaptasi kelompok petani. E. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi Sebagai ilmu kemasyarakatan Sosiologi mempelajari struktur dan proses sosial, termasuk perubahan sosial. Unsur pokok dalam masyarakat meliputi kaidah, yaitu norma kemasyarakatan, lembaga-lembaga, kelompok-kelompok serta lapisan-lapisan dalam masyarakat. KONSEP DASAR SOSIOLOGI Sosiologi mempunyai beberapa konsep yang umumnya bisa diterapkan pada ilmu-ilmu sosial dan dapat memberikan gambaran tentang pokok pembahasan ilmu tersebut. Berikut ini adalah konsep dasar Sosiologi A. Interaksi Sosial Interaksi sosial bisa didefinisikan sebagai hubungan antar individu yang menimbulkan timbal balik, yang terjadi dalam masyarakat. selain hubungan antar individu, interaksi sosial juga meliputi hubungan antar kelompok dengan kelompok atau individu dengan kelompok. Di sisi lain interaksi sosial dapat diartikan suatu bentuk aktivitas individu dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam interaksi sosial senantiasa berpedoman pada sistem tata nilai yang berlaku dalam masyarakat yang biasa disebut norma dan nilai sosial. B. Interdependensi Manusia tidak bisa hidup sendirian secara layak dan selalu bergantung pada oraanglain untuk memenuhi kebutuhannya. Saling ketergantungan ini terjadi pada individu, keluarga, kelompok, negara bahkan sampai tingkat internasional. C. Kesinambungan dan Perubahan Berbagai adat istiadat dan tradisi dalam masyarakat selalu diwariskan dari suatu generasi ke generasi berikutnya, meskipun ada perubahan, adat istiadat dan tradisi itu diteruskan secara berkesinambungan. D. Keragaman perbedaan dan kesamaan Semakin besar suatu masyarakat maka semakin besar keanekaragaman masyarakat tersebut. Meskipun ada keanekaragaman tetapi ada pula kesamaan dalam masyarakat misalkan membentuk negara dan bangsa karena ada kehendak bersama untuk hidup bersatu sehingga terdapat integrasi bangsa. E. Konflik dan konsensus Kehidupan bermasyarakat sering menghasilkan persaingan dan konflik akibat terbatasnya sumber-sumber daya, benturan tujuan, nilai dan kepentingan baik antar individu maupun antar kelompok. Konsensus dapat menghindari dan mengatasi konflik karena terjalin kerjasama menegakan tertib hidup bermasyarakat. F. Evolusi dan adaptasi Evolusi adalah perubahan yang berlangsung secara lambat dan dalam jangka waktu yang sangat lama, sehingga tidak menyadari proses perubahan itu. G. Pola Pola merupakan suatu corak model atau bentuk yang sama yang ditiru dan selalu diulang-ulang. Semula orang berjalan kaki kemudian berganti alat transportasi sepeda, sepeda motor, mobil, sejalan dengan peningkatan penghasilan. H. Tempat Tiap benda mati maupun mahluk hidup membutuhkan tempat dan ruang. Tiap peristiwa alam, peristiwa sosial tidak hanya terjadi dalam waktu, tetapi juga dalam ruang tertentu. I. Kekuasaan dan wewenang Kekuasaan adalah kemampuan seseorang membuat orang lain melakukan sesuatu sesuai dengan yang dikehendaki orang tersebut. Wewenang otoritas adalah kekuasaan yang disahkan oleh masyarakat. J. Nilai dan kepercayaan Nilai adalah suatu yang baik yang dimiliki diraih dan dicapai sesorang berdasarkan pertimbangan hati nurani manusia dan bersifat universal. K. Keadilan dan pemerataan Keadilan adalah keadaan yang tercapai karena orang memberikan hak kepada yang berhak mendapatkannya. METODE DALAM SOSIOLOGI Sosiologi sebagai metode artinya cara-cara kerja yang sistematis, logis, analistis dalam mempelajari masyarakat, membuat perencanaan sosial maupun pemecahan masalah-masalah sosial. Metode sosiologi melalui sebuah penelitian digunakan untuk mengejar kebenaran melalui proses berfikir yang kritis, logis, sistmatis, analitis dan komprehensif dengan menggunakan data yang benar. Metode ilmiah dalam suatu penelitian mempunyai kriteria dan langkah-langkah dalam bekerja A. Kriteria metode ilmiah dalam suatu penelitian Berdasarkan fakta, artinya keterangan yang diperoleh dalam objek penelitian haruslah menggunakan fakta-fakta nyata sebagai sumber data. Berdasarkan prasangka, artinya bersih dan jauh dari fakta subjektif. Menggunakan prinsip analisis, artinya semua masalah yang kompleks harus dicari penyebab dan cara pemecahannya dengan menggunakan analisis yang logis dan tajam. Menggunakan hipotesis, artinya peneliti harus merumuskan hipotesis agar mencapai hasil yang maksimal. Menggunakan ukuran objektif, artinya penelitian harus menggunakan ukuran yang objektif, tidak boleh mengira saja atau mengikuti hati nurani. Menggunakan teknik kuantifikasi, artinya dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif yang lazim harus digunakan kecuali untuk hal-hal yang memang tidak dapat dikuantifikasikan. B. Langkah langkah metode ilmiah dalam suatu penelitian Merumuskan dan mendefinisikan masalah. Mengadakan studi kepustakaan dan survei terhadap data, setelah masalah dirumuskan langkah berikutnya adalah meencari data yang pernah ditulis oleh peneliti sebelumnya. Memformulasikan hipotesis. Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang masih akan diuji lewat analisis kritis dan sejumlah data yang akan dikumpulkan. Mengumpulkan data. Menyusun, menganaliis dan menginterprestasi data, setelah data terkumpul lalu disusun dengan baik/ditabelkan kemudian dianalisis. Membuat laporan ilmiah. C. Metode Penelitian Menurut Soerjono Soekanto Menurut Soerjono Soekanto dalam Sosiologi digunakan dua jenis metode untuk melakukan penelitian. Berikut ini penjelasan singkat masing-masing jenis metode sosiologi 1. Metode Kualitatif, merupakan metode yang menekankan pada pengumpulan dan penggunaan data deskriptif atau naratif. Data tersebut merupakan rangkaian kata-kata. Terdapat setidaknya tiga jenis metode kualitatif, yaitu a. Metode historis, yaitu metode pengamatan yang menganalisis peristiwa-peristiwa dalam masa silam untuk merumuskan prinsip umum. b. Metode komparatif, yaitu metode pengamatab dengan membandingkan antara bermacam-macam masyarakat serta bidang-bidang untuk memperoleh perbedaan dan persamaan sebagai petunjuk tentang perilaku suatu masyarakat indonesia pada masa lalu dan masa yang akan datang. c. Metode studi kasus, yaitu metode penelitian yang dilakukan dalam rangka mengleksplorasi isu sosial secara terbatas namun mendalam. Metode ini fokus pada satu atau dua isu yang digali terus-menerus hingga data menjadi jenuh. 2. Metode Kuantitatif, merupakan metode yang digunakan peneliti dengan mengutamakan bahan-bahan penelitian keterangan dengan angka-angka sehingga gejala yang diteliti menggunakan uji statistik. Terdapat tiga jenis metode kuantitatif, yaitu a. Metode induktif, merupakan metode yang mempelajari suatu gejala khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum. b. Metode deduktif, merupakan metode yang dimulai dari hal-hal yang berlaku umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus. c. Metode empiris, merupakan metode sosiologi yang digunakan untuk mencari data objektif di lapangan atau keadaan nyata di dalam masyarakat. Sumber Zamroni, Akhmad. 2016. Sosiologi peminatan ilmu-ilmu sosial kelas X SMA/MA. Karanganyar Graha Printama Selaras. Soal Jelaskan pengertian masyarakat sebagai objek Sosiologi menggunakan bahasamu sendiri!
Pengertian Sosiologi – Buat Grameds yang baru masuk SMA mungkin masih asing dengan mata pelajaran Sosiologi. Mata pelajaran ini tergolong ke dalam kelompok Ilmu Pengetahuan Sosial IPS yang penting untuk kamu pahami. Secara singkat, Sosiologi mempelajari kehidupan masyarakat dan objeknya sendiri adalah kehidupan manusia. Banyak sekali orang yang tertarik untuk mendalami ilmu ini, apalagi mereka yang sering mempertanyakan suatu fenomena di masyarakat. Uniknya, meski mempelajari kehidupan manusia, sosiologi tidak dipengaruhi oleh filsafat dan menjadi ilmu murni yang berdiri sendiri. Meski pada awal kemunculannya, sosiologi sangat dipengaruhi oleh filsafat. Jika Grameds juga tertarik mempelajari ilmu sosiologi ini, ada beberapa hal penting yang harus kamu ketahui. Seperti pengertian, sejarah, ruang lingkup, jenis jenis, dan lain-lain. Untuk membantu kamu memahami semua itu, simak penjelasannya sampai tuntas ya. Pengertian SosiologiPengertian Sosiologi Menurut Para Ahli1. Auguste Comte2. Karl Marx3. Max Weber4. Emile Durkheim5. Soejono SoekantoSejarah ilmu sosiologiRuang lingkup sosiologi1. Ilmu sosial social science2. Ilmu murni pure science3. Ilmu abstrak abstract scienceJenis-Jenis Sosiologi1. Sosiologi umum2. Sosiologi khusus3. Sosiologi sebagai ilmu terapan4. Sosiologi sebagai ilmu murniCiri-ciri utama sosiologi1. Teoritis2. Empiris3. Non-etis4. KumulatifTeori-teori sosiologi1. Interaksionisme Simbolik2. Konflik3. Fungsionalisme StrukturalSosiologi dan Akal SehatRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori SosiologiMateri SosiologiApa yang dimaksud dengan ilmu sosiologi?Apa yang dimaksud dengan ilmu sosiologi menurut para ahli?Apa Tujuan dari ilmu sosiologi?Apa fungsi dari ilmu sosiologi?Apa ciri-ciri dari sosiologi? Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI sosiologi mempunyai arti sebagai “pengetahuan atau ilmu tentang sifat, perilaku, dan perkembangan masyarakat; ilmu tentang struktur sosial, proses sosial, dan perubahannya.” Sementara secara harfiah, sosiologi berasal dari gabungan dua kata, yaitu “socius” bahasa Latin yang berarti kawan dengan “logos” bahasa Yunani yang bermakna ilmu pengetahuan. Maka bisa disimpulkan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam bermasyarakat. Ilmu pengetahuan ini mempelajari perilaku manusia dan masyarakat dalam sebuah kelompok yang sedang dibangun. Contoh kelompok tersebut adalah keluarga, suku bangsa, negara, sampai organisasi politik. Pada tahun 1838 seorang ilmuwan asal Perancis bernama Auguste Comte memperkenalkan istilah sosiologi di dalam bukunya “Cours De La Philosophie Positive”. Comte mempunyai kontribusi yang sangat besar dalam perkembangan sosiologi hingga dirinya mendapatkan gelar “The Father of Sociology”. Sejarah juga mencatat ada empat tokoh lain yang menjadi penemu besar dalam bidang ini, yaitu Karl Marx, Max Weber, Herbet Spencer, dan Emile Durkheim. Pengertian Sosiologi Menurut Para Ahli Meski lahir pada awal tahun 1838, sosiologi baru bisa diterima sebagai ilmu empiris pada abad ke-19 akhir. Kemunculan berbagai dinamika sosial dalam kehidupan masyarakat ikut mempengaruhi penerimaan ini. Sehingga pembaharuan pun bisa terus terjadi. Kemudian, karena ilmu ini lebih berfokus pada kemasyarakatan banyak pakar akademis dari berbagai perguruan tinggi mencoba menjelaskan ilmu ini. Berikut ini adalah beberapa pengertian sosiologi menurut para ahli. 1. Auguste Comte Sebagai orang yang mencetuskan konsep sosiologi, Comte mengatakan bahwa sosiologi merupakan ilmu positif. Artinya dalam mempelajari berbagai gejala sosial yang ada dalam masyarakat, sosiologi sangat berlandaskan pada logika ilmiah dan rasional. 2. Karl Marx Sedangkan Karl Marx dalam The Communist Manifesto mempercayai bahwa sosiologi bisa melawan penindasan dan melahirkan masyarakat tanpa kelas. Dia yakin bahwa sebenarnya masyarakat harus dibebaskan dari sistem kapitalis. 3. Max Weber Menurut Max Weber, sosiologi bisa diartikan sebagai sebuah ilmu yang mempelajari pengaruh timbal balik dan hubungan antara berbagai gejala sosial seperti gejala moral, gejala agama, gejala keluarga, dan gejala ekonomi. 4. Emile Durkheim Pengertian sosiologi menurut Emile Durkheim ialah ilmu yang mengkaji institusi sosial serta fakta yang ada dalam berbagai tatanan masyarakat. Durkheim percaya bahwa dari kumpulan fakta yang berhubungan dengan cara bertindak dan berpikir itu, ada kekuatan yang bisa mengendalikan sebuah individu. 5. Soejono Soekanto Soekanto mengatakan bahwa sosiologi merupakan ilmu yang fokus pada segi-segi umum kemasyarakatan dan berusaha memperoleh pola-pola yang umum untuk kehidupan masyarakat. Seperti yang terdapat dalam buku Sosiologi Suatu Pengantar Edisi Revisi karya Prof. Dr. Soerjono Soekanto & Dra. Budi Sulistyowati, Kamu bisa menemukan pengertian lainnya dari berbagai ahli dalam buku ini. Sejarah ilmu sosiologi Meski disebut sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat, kemunculan sosiologi masih tergolong baru. Bahkan jika dibandingkan dengan ilmu pengetahuan mengenai masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, sosiologi juga dikatakan muncul sebagai hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan manusia. Sebagai buktinya, dua filsuf besar di zaman Yunani Kuno yaitu Aristoteles dan Plato pernah menulis buku tentang menciptakan sebuah masyarakat yang adil serta bahagia. Ada juga Ibnu Khaldun, cendekiawan dari Timur, yang menulis tentang integrasi sosial dan peradaban manusia di abad ke-14. Tiga karya tersebut sudah ada jauh sebelum sosiologi ditemukan. Pada perkembangan ilmu ini, para penggagasnya menghabiskan waktu puluhan tahun untuk mencari orientasi yang sesuai dengan bidang di awal mula kemunculan sosiologi banyak terjadi peristiwa bersejarah dalam peradaban manusia. Dua diantaranya bahkan mempunyai pengaruh terhadap perkembangan ilmu sosiologi. Pertama adalah revolusi politik yang terjadi di Perancis pada abad ke-18 sampai 19. Peristiwa ini membuat fokus sosiologi bergeser kepada pembuatan ketertiban dan perubahan sosial. Yang kedua adalah Revolusi Industri yang menjadi titik kemunculan kapitalisme serta sosialisme. Hal ini juga turut mempengaruhi perkembangan ilmu sosiologi. Selama abad ke-18, tercatat ada tiga tokoh yang secara spesifik membahas tentang sosiologi. Yang pertama Herbert Spencer pada tahun 1876, lalu Lester F. Ward pada tahun 1883, dan Emile Durkheim. Di abad ke-19 ada dua nama terkenal yang cukup berpengaruh pada sosiologi, yaitu Max Weber serta Karl Marx. Saat memasuki abad 20, sosiologi berkembang lumayan cepat hingga menjadi bagian dari ilmu sosial yang sangat diminati di Amerika Serikat. Saat itu, banyak ilmuwan mempelajari sosiologi karena kehadiran urbanisasi dan industrialisasi yang masif di daerah perkotaan Amerika Serikat. Setelah abad ke-21, lahirlah aliran baru sosiologi yang saling mengkritik satu sama lain seperti poststrukturalisme, postmodernisme, postkolonialisme, dan post-positivisme. Adalah George Ritzer yang mendukung pergerakan ini dengan rumusannya mengenai sosiologi sebagai studi yang memuat paradigma plural. Kamu bisa mempelajari salah satu aliran baru sosiologi melalui buku Postmodernisme Teori dan Metode karya Dr. Akhyar Yusuf Lubis. Buku ini membahas teori dan juga metode dari para pemikir postmodernis yang bisa digunakan untuk memahami fenomena sosial-budaya kekinian. Tidak cukup sampai di situ, sosiologi juga terus melahirkan subdisiplin baru yang berada di bawah naungannya. Seperti Sosiologi Hukum, Sosiologi Kesehatan, Sosiologi Pemuda, Sosiologi Gender, Sosiologi Ekonomi, Sosiologi Agama, dan lain-lain. Tokoh yang terkenal adalah Pierre Bourdieu dan Michel Fourcault. Ruang lingkup sosiologi Sebenarnya, ruang lingkup sosiologi sendiri sangat luas karena mencakup hampir seluruh bidang yang ada dalam kehidupan masyarakat. Seperti ekonomi, pendidikan, politik, agama, atau kebudayaan. Dan pastinya semua bidang tersebut dilihat dari perspektif sosiologi. Dengan kata lain, ilmu ini juga mencakup interaksi sosial yang terjadi antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, serta individu dengan kelompok. Akan tetapi pada hakikatnya, sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari struktur sosial memiliki tiga ruang lingkup utama, yaitu 1. Ilmu sosial social science Sosiologi bukan bagian dari ilmu alam atau ilmu pasti yang menyangkut perbedaan isinya. Sebaliknya, sosiologi adalah ilmu yang kategoris atau hanya fokus kepada apa yang sedang terjadi, bukan apa yang seharusnya terjadi atau sudah terjadi. Sosiologi juga tidak menentukan kemana arah perkembangan sebuah proses kehidupan. 2. Ilmu murni pure science Sosiologi juga merupakan ilmu pengetahuan yang murni karena tujuannya adalah untuk mendapatkan pengetahuan yang dalam tentang masyarakat. Bukan untuk menggunakan pengetahuan tersebut kepada masyarakat. Akan tetapi sosiologi juga bisa digunakan dalam berbagai hal lain seperti administrasi, diplomasi, psikologi, bahkan pembuatan sebuah Undang-Undang karena dia digunakan untuk memperoleh fakta-fakta yang digunakan sebagai jalan keluar dari masalah yang terjadi di masyarakat. 3. Ilmu abstrak abstract science Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi juga termasuk ilmu abstrak atau tidak konkrit. Artinya, dia memperhatikan bentuk serta pola peristiwa yang ada di masyarakat. Tujuan lain dari sosiologi juga bisa digunakan untuk mendapatkan pengertian serta pola umum yang meneliti dan mencari prinsip atau hukum dari interaksi antarmanusia, hakikat, isi, bentuk, atau struktur masyarakat. Jenis-Jenis Sosiologi Berdasarkan ruang lingkup tersebut dan juga penerapannya, sosiologi dibagi menjadi empat jenis, yaitu sosiologi umum, sosiologi khusus, sosiologi sebagai ilmu terapan, dan sosiologi sebagai ilmu murni. Berikut penjelasan singkatnya 1. Sosiologi umum Sosiologi umum adalah bidang yang menyelidiki dan mempelajari perilaku manusia dalam mengadakan hubungan di masyarakat secara umum. 2. Sosiologi khusus Sementara sosiologi khusus menyelidiki dan mempelajari berbagai sektor dalam kehidupan masyarakat. 3. Sosiologi sebagai ilmu terapan Sosiologi sebagai ilmu terapan artinya memiliki tujuan mencari bagaimana cara menggunakan pengetahuan ilmiah untuk memecahkan masalah praktis yang ada di masyarakat. 4. Sosiologi sebagai ilmu murni Sosiologi juga disebut sebagai ilmu murni karena memiliki tujuan membentuk dan menggambarkan pengetahuan secara abstrak, sehingga mutunya dapat dipertimbangkan. Ciri-ciri utama sosiologi Sosiologi sebagai ilmu sosial yang murni, mempunyai empat ciri utama yang tidak bisa dilepaskan begitu saja karena keempatnya merupakan syarat agar sosiologi bisa berdiri sendiri. Berikut keempat ciri-ciri tersebut 1. Teoritis Ciri yang pertama ialah sosiologi selalu berusaha menyusun sebuah abstraksi yang berupa kesimpulan tentang hubungan sebab-akibat dari berbagai gejala sosial yang diteliti dengan berdasarkan kepada hasil pengamatan empiris. 2. Empiris Sosiologi, sebagai ilmu pengetahuan berdasar kepada realitas sosial yang benar-benar terjadi di lapangan masyarakat dan bukan merupakan sebuah spekulasi. 3. Non-etis Tugas sosiologi bukan untuk menentukan mana yang baik dan buruk dalam permasalahan. Ilmu yang satu ini fokus memberikan penjelasan yang logis tentang latar belakang fenomena tertentu. 4. Kumulatif Kumulatif artinya sebuah argumen tentang fenomena tertentu dalam sosiologi harus berlandaskan kumpulan beberapa teori yang sudah ada sebelumnya. Selain empat ciri yang telah disebutkan tersebut, sosiologi juga mempunyai teori yang berbeda dengan teori sosial yang lain. Teori sosiologi memahami masyarakat tanpa berfokus pada konsep baik atau benar. Sedangkan teori sosial lainnya lebih fokus pada komentar masyarakat; bertujuan ke arah politik secara insentif. Teori sosial juga terbentuk dari seperangkat paradigma, hipotesis, argumen, atau gagasan yang digunakan untuk menganalisis suatu fenomena sosial. Maka ketika kedua teori ini dibandingkan, terlihat jelas bahwa teori sosial tidak terlalu memperhatikan sisi objektivitasnya. BACA JUGA Daftar Buku Sosiologi Best Seller 2022 di Gramedia Pengertian Sosiologi Ruang Lingkup, Ciri-Ciri, dan Manfaat Teori Sosiologi Sejarah, Pengertian, Penyebab Pengertian Perubahan Sosial Proses, Bentuk, Faktor, dan Contohnya Teori-teori sosiologi Mayoritas ilmu pengetahuan memiliki teorinya masing-masing. Seperti ilmu kedokteran misalnya, pasti punya teori bagaimana melakukan pemeriksaan penyakit kepada pasien. Begitu juga sosiologi yang memiliki teori untuk menjelaskan berbagai hal yang terjadi di masyarakat. Setiap teori punya tingkat kepastiannya masing-masing. Umumnya teori ilmu alam tingkat kepastiannya lebih tinggi dari ilmu sosial. Dalam ilmu sosial, teori lebih bersifat subjektif yang tergantung pada cara pandang melihat sebuah fenomena. Di samping itu, kenyataan sosial selalu berubah dari waktu ke waktu maka sebuah teori ilmu sosial sangat jarang mengalami perubahan. Ketika belum ada teori lain yang bisa membuktikan hal sebaliknya, sebuah teori ilmu sosial tidak akan berubah sama sekali. 1. Interaksionisme Simbolik Interaksionisme Simbolik merupakan gabungan dari pemikiran George Herbert Mead, Herbert Blumer, dan Max Weber. Teori yang pertama ini menganalisa masyarakat berdasarkan kepada makna subjektif seorang individu di dalam interaksi sosial. Teori ini juga mengasumsikan bahwa tindakan individu cenderung berlandaskan kepada hal-hal yang diyakini, bukan yang benar secara objektif. Keyakinan tersebut lah yang disebut sebagai produk konstruksi sosial yang direpresentasikan. Hasil interpretasi ini kemudian dikenal dengan istilah situasi. Interaksionisme Simbolik merupakan bagian dari teori mikro sosiologi karena analisisnya berdasar kepada aspek individu. Konsep teori ini juga cenderung mempunyai tendensi dengan urusan identitas seseorang. 2. Konflik Teori konflik berasumsi kepada perbedaan dalam kepentingan yang dimiliki oleh kelas-kelas sosial sehingga menghasilkan sebuah relasi sosial yang sifatnya konfliktual. Teori ini sendiri digagas oleh Karl Marx. Kesenjangan sosial tercipta karena pendistribusian kekayaan tidak merata sehingga saat kesenjangannya bertambah parah, potensi timbulnya konflik pun semakin besar. Kelas sosial yang dimaksud di sini adalah kelompok proletar dan borjuis. Kelompok pertama merupakan kelas pekerja atau orang-orang yang tidak memiliki kontrol atas sumber daya. Sedangkan kelompok kedua memegang kontrol terhadap sumber daya karena memiliki modal yang besar. Dari dua kelas tersebut, terlihat jelas sekali bahwa kepentingan dan tujuan keduanya sangat berbeda. Kaum proletar ingin kekayaan didistribusikan secara merata. Sementara kaum borjuis justru menginginkan penambahan kekuasaan atau mempertahan kekuasaan yang telah dimiliki. Pergesekan di antara dua kelompok ini jika dibiarkan akan memicu terjadinya sebuah revolusi. Apalagi jika ditambah dengan kesadaran kelas yang membuat kelompok proletar tahu bahwa mereka sebenarnya telah dieksploitasi. 3. Fungsionalisme Struktural Teori yang terakhir lahir dari Emile Durkheim. Dia memiliki imajinasi bahwa masyarakat merupakan organisme yang terdiri dari berbagai macam komponen, komponen-komponen ini saling mempengaruhi satu sama lain sehingga bisa berfungsi terus-menerus. Fungsionalisme struktural menekankan bahwa masyarakat tersusun dari sistem struktural yang memiliki perannya sendiri. Oleh sebab itu, hasil dari keseluruhan sistem yang berjalan tersebut bisa menciptakan stabilitas sosial. Dalam teori ini, lembaga sosial akan tetap bertahan selama fungsinya berjalan baik. Jika terdapat malfungsi, maka secara perlahan-lahan lembaga tersebut akan menghilang. Selain itu, harus ada kerjasama yang baik di antara institusi sosial seperti misalnya pemerintah, agama, ekonomi, pendidikan, keluarga, media, dan lain sebagainya sehingga sistem bisa tetap terjaga. Untuk memahami lebih jauh tentang teori-teori sosiologi, kamu bisa membaca buku Pengantar Teori Sosiologi karya Prof. Dr. Damsar karena dalam buku ini kamu diberi peta teori sosiologi dan ilmu-ilmu sosial pada umumnya dengan bahasa sederhana dan contoh dalam konteks keseharian masyarakat Indonesia. Sosiologi dan Akal Sehat Terkadang, orang-orang menganggap bahwa analisis dalam sosiologi hanya sebuah uraian yang berdasar pada akal sehat saja. Meski sebenarnya ada perbedaan antara akal sehat dengan sosiologi. Akal sehat adalah pertimbangan yang masuk akal dan berlandaskan pengalaman seperti firasat, dugaan, serta kebenaran yang kebetulan ditemukan. Karena itu, akal sehat tidak berdasar kepada pembuktian ilmiah. Sebagai contohnya, pernyataan anak laki-laki lebih berani daripada anak perempuan bisa dianggap benar karena bisa diamati dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, kesimpulan yang berdasarkan kepada akal sehat masih banyak ditemui di dalam masyarakat. Sementara sosiologi sebagai sebuah ilmu memiliki bukti-bukti ilmiah. Bukti ini merupakan sebuah pengamatan nyata yang bisa ditimbang, dihitung, dilihat, dan diuji kebenarannya oleh pihak-pihak lain. Hal ini jelas berbeda dari akal sehat yang berlandaskan pada pengalaman sehingga sulit diuji kebenarannya. Analogi sederhananya, seseorang yang terus-menerus melihat singa di hutan tidak begitu saja menjadi ahli yang mampu menganalisis perilaku singa. Untuk menjadi seorang ahli, dia harus melakukan observasi ilmiah sehingga hasil yang didapatkannya dapat dipertanggung-jawabkan secara ilmiah. Nah, itulah hal-hal yang harus kamu pahami dari sosiologi agar kamu bisa mulai mempelajari berbagai fenomena sosial yang ada di masyarakat. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Penulis Gilang Oktaviana Apa yang dimaksud dengan ilmu sosiologi? Sosiologi adalah Ilmu yang menyelidiki tentang susunan-susunan dan proses kehidupan social sebagai suatu keseluruhan / suatu sistem. Apa yang dimaksud dengan ilmu sosiologi menurut para ahli? Dalam buku Sosiologi Suatu Pengantar 2013, Soerjono Soekanto menyatakan bahwa sosiologi merupakan ilmu sosial yang kategoris, murni, abstrak, berusaha mencari pengertian umum, rasional, empiris, serta bersifat umum. Apa Tujuan dari ilmu sosiologi? Tujuan Mempelajari Ilmu Sosiologi adalah Untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum, karena sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip atau hukum-hukum umum dari interaksi antar manusia dan juga perihal sifat hakekat, bentuk, isi dan struktur masyarakat. Apa fungsi dari ilmu sosiologi? Fungsi sosiologi sebagai penelitian, pembangunan, perencanaan, dan pemecah maslah sosial. Adapun peran sosiologi adalah sebagai ahli riset, sebagai konsultan kebijakan, sebagai praktisi dan sebagai guru atau pendidik. Apa ciri-ciri dari sosiologi? Sebagai ilmu pengetahuan, Sosiologi memiliki empat ciri, yaitu Empiris, Teoritis, Kumulatif, Non Etis. Sosiologi memiliki ciri Empiris, artinya ilmu yang diperoleh berdasarkan observasi, sesuai akal sehat, sesuai fakta, serta tidak menghasilkan sesuatu yang bersifat spekulatif. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
sosiologi disebut sebagai ilmu kemasyarakatan karena